Prof. Indra Adi Budiman, M.Pd. saat diwawancarai sejumlah awak media di halaman Auditorium Unma usai kegiatan pengukuhan Guru Besar, Sabtu 6 September 2025.
MAJALENGKA - PWIMAJALENGKA.COM, – Rektor Universitas Majalengka (Unma), Prof. Dr. Indra Adi Budiman, M.Pd., telah resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Majalengka pada sidang terbuka senat akademik, sekaligus guru besar pertama yang murni lahir dari rahim Unma.
Prof. Indra sendiri dikukuhkan dalam bidang kepakaran teori belajar dan perkembangan motorik. Dengan pengukuhan ini, ia tercatat sebagai Guru Besar kedua dalam sejarah Universitas Majalengka, setelah sebelumnya Prof. Sri Ayu Andayani, S.P., M.P. lebih dulu menyandang gelar tersebut.
"Di Unma sendiri sudah ada dua Guru Besar. Yang membedakannya, saya orang pertama yang lahir murni dari alumni Universitas Majalengka, saya lulus tahun 2008," ucap Prof. Indra kepad insan pers usai pengukuhan Guru Besar di Auditorium Unma pada Sabtu, (06/09/2025).
Disampaikan dia, sekalipun Universitas Majalengka adalah PTS di daerah kecil, namun kampus ini mampu melahirkan Guru Besar, sehingga ia bangga bisa menjadi Guru Besar kedua di Universitas ini.
"Alhamdulillah, sekalipun Universitas Majalengka ini adalah PTS di daerah kecil, namun mampu melahirkan Guru Besar. Saya bangga bisa menjadi Guru Besar kedua di Unma ini,” katanya.
Ia berharap pencapaiannya bisa menjadi motivasi bagi para dosen di Unma untuk terus mengembangkan diri.
“Saya berharap, pengukuhan ini menjadi inspirasi khususnya bagi rekan-rekan dosen yang secara akademik sudah memenuhi syarat untuk mengajukan,” harapnya.
Terkait kepakarannya, Prof. Indra menjelaskan bahwa teori belajar dan perkembangan motorik erat kaitannya dengan bagaimana memaksimalkan gerak agar seseorang tetap bugar.
“Gerak yang dilakukan dengan durasi cukup, misalnya 30 menit per hari, sudah bisa memenuhi unsur bugar,” jelasnya.
Dalam penelitiannya, Prof. Indra mengambil sampel siswa sekolah dasar. Menurutnya, aktivitas fisik sejak dini akan menjadi pondasi penting bagi tumbuh kembang anak hingga dewasa.
“Jika sejak SD aktivitas geraknya maksimal, maka saat remaja hingga dewasa mereka akan tumbuh lebih sehat dan bugar,” jelasnya.
Ia menegaskan, peran Guru Besar harus memberi manfaat luas. Karena menurutnya, Kepakaran bukan hanya untuk diri sendiri atau lingkungan kecil, akan tapi harus bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Teori belajar dan perkembangan motorik ini akan sia-sia jika tidak diimplementasikan. Oleh karenanya, masyarakat harus mendapatkan manfaat dari keilmuan saya,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Prof. Indra sendiri bergabung dengan Unma pada tahun 2005. Meski saat itu ia sudah menyandang gelar sarjana, kecintaannya pada olahraga membuatnya kembali mengambil studi di Program Studi Pendidikan Jasmani dan lulus pada tahun 2008. (Ibnu)