04 Oktober 2025
Headline News

Syeikh Sayyid Faqih Ibrahim Pendiri Ponpest Pertama di Majalengka

peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW di Makam Syekh Faqih Ibrahim, Blok Cipager Desa Cimeong
Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, Kamis (2/12/2021).

MAJALENGKA,-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Majalengka KH Anwar Sulaiman yang merupakan keturunan langsung Sunan Cipager memaparkan sejarah Syekh Faqih Ibrahim. Menurut dia, kehadiran beliau tidak terlepas dari silsilah Kerajaan Talaga Manggung. Syeikh Faqih merupakan seorang wali penyebar agama Islam di wilayah Majalengka pada abad 15 Masehi.

Hal itu terungkap ketika Majelis Wakil Cabang (MWC) Nadhatul Ulama Kecamatan Banjaran
Kabupaten Majalengka dan Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) menggelar
peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW di Makam Syekh Faqih Ibrahim, Blok Cipager Desa Cimeong
Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, Kamis (2/12).

Hadir pada kesempatan itu, ulama kharismatik Majalengka, Dr. KH Sarkosi Subki, Ketua MUI
Kabupaten Majalengka KH Anwar Sulaiman, KH Endang Pamijahan, KH Umar Shobur Pengasuh
Ponpest Manbaul Huda Cisambeng, KH. Zaenal Muhyidin Pengasuh Ponpest Al-Mizan Jatiwangi.
Selain itu hadir pula para kiai asal Babakan Ciwaringin Cirebon seperti KH Safii Astmari,
Ketua Fokal Pusat, Kiai Aban Kholid Bagja, serta tamu undangan lainnya.


"Almagfurlah Syekh Faqih Ibrahim atau bergelar Sunan Cipager, merupakan seorang wali
penyebar agama Islam dan pendiri pesantren tertua di wilayah Majalengka pada abad ke-
15,"kata Kiai Anwar.

Menurut dia, pada zaman itu di Majalengka terdapat 3 kerajaan bercorak Hindu dan Budha
yakni Kerajaan Sindangkasih dipimpin Nyi Rambut Kasih, Kerajaan Rajagaluh dipimpin Prabu
Cakraningrat dan Kerajaan Talaga Manggung dipimpin Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga
Mantri. Ia merupakan cicit Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja.

 

Sunan Wanaperih atau Arya Kikis, menurutnya, merupakan putra sulung dari Prabu Pucuk Umum
dari Ratu Sunyalarang. Ia menjadi Raja di Kerajaan Talaga Manggung pada tahun 1553-1556
Masehi dan mendirikan pesantren tertua di Majalengka. Kemudian memindahkan ke ibukota
Kerajaan Talaga, dari Sangiang ke Wanaperih yang termasuk wilayah Desa Kagok saat ini.

 

Setelah Ratu Sunyalarang meninggal dunia, Sunan Wanaperih mendirikan pesantren dan
mendatangkan guru mengaji Syekh Sayyid Faqih Ibrahim yang merupakan putra Syekh Abdul Muhyi
dari Pamijahan Tasikmalaya. Makam beliau berjarak 1 kilometer dari acara sini.

 

"Masa-masa pemerintahan Sunan Wanaperih diwarnai dengan perkembangan Islam yang sangat
pesat. Di masa kepemimpinannya seluruh rakyat di Talaga Manggung menganut agama Islam dan
berkembang karena Sunan Wanaperih berputra 6 orang yaitu Dalem Cageur, Dalem Kulanata, Apun
Surawijaya, Ratu Radeya, Ratu Putri dan Dalem Wangsa Goparana, keturunannya turut
menyebarkan Islam bahkan sampai ke luar wilayah Majalengka.

 

Ratu Radeya menikah dengan Arya Saringsingan, sedangkan Ratu Putri menikah dengan anak
Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan Tasik yaitu Syekh Sayyid Faqqih Ibrahim dan mereka menjadi
penyebar Islam disamping putranya Dalem Wangsa Goparana yang pindah ke Sagala Herang
Cianjur dan keturunannya menjadi trah Bupati Cianjur seperti Bupati Wiratanudatar I dan
seterusnya.

 

Acara selanjutnya diisi oleh ceramah dari KH Endang Ajidin Pamijahan, Tahlil oleh KH Endang
Iskandar Baribis dan doa ditutup oleh KH Sarkosi Subki atau Mama Oci dari Heuleut.

 

Anggota DPRD Majalengka dapil 4 Fajar Shidik mengatakan menyambut baik acara Maulid Nabi
atau Haolan di wilayah Cipager Kecamatan Banjaran.

"Hal ini merupakan potensi wisata religi
atau ziarah, bila di wilayah utara dengan seni kreatif kontemporer, khusus di selatan
banyak potensi wisata religi. Tentunya bisa jadi Pendapatan Asli Daerah jika dikelola
dengan serius,"ujarnya.

 

Kepala Desa Cimeong Ujang Lukman menyambut baik dan mengapresiasi acara ini. Pihaknya
mendukung syiar keagamaan dan maulid Nabi Muahamad SAW, yang tentunya hikmahnya meneladani
sifat-sifat dan perjuangan Rasulullah.
Acara yang dihadiri jamaah dari berbagai kecamatan di
wilayah Kabupaten Majalengka ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat.***

Facebook