MAJALENGKA - PWIMAJALENGKA.COM, - Duka mendalam menyelimuti jurnalis Majalengka setelah kepergian Onat Bahtiar, seorang wartawan yang dikenal sebagai pribadi yang hangat dan penuh perhatian.
Di usia 55 tahun, pria yang selalu menjadi sandaran bagi rekan-rekan seprofesinya ini meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit jantung.
Almarhum meninggal di kediamannya di Gang Pandai Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.
Jenazahnya akan dikebumikan di pemakaman Girilawungan Majalengka.
Almarhum Wawan Rukmana yang merupakan nama asli Onat Bahtiar (55 tahun), sebelumnya sempat dirawat di beberapa rumah sakit di Majalengka. Di antaranya di RSUD Majalengka, RS Hasna Medika, dan RSUD Cideres Kadipaten.
Kabar duka meninggalnya almarhum mendapatkan ungkapan duka cita dari Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Majalengka, Pai Supardi. Menurutnya, almarhum merupakan sosok yang sangat dicintai dan dihormati oleh seluruh jurnalis di Majalengka.
Kepribadiannya pun dikenal selalu siap membantu dan mengayomi sesama wartawan dalam situasi apapun ketika ada permasalahanan.
"Semasa hidupnya almarhum aktif dalam kegiatan PWI dan turut berperan dalam berbagai acara penting seperti Hari Pers Nasional (HPN) serta menjadi juri dalam lomba karaoke,"ucapnya.
Almarhum juga terlibat dalam pembentukan Jaringan Jurnalis Majalengka (Jajaka), sebuah organisasi yang mendukung perkembangan jurnalistik di Majalengka.
"Banyak sekali kebaikan yang telah diberbuat oleh almarhum,"ucapnya.
Keluarga besar PWI Majalengka mengucapkan doa yang tulus agar almarhum diterima iman dan amal baiknya serta keluarganya diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
"Semoga almarhum Onat Bahtiar beristirahat dengan tenang di sisi Allah SWT. Aamiin,"katanya.
Duka mendalam pun diungkapkan Ketua Jajaka Majalengka, Abdurakman yang mengenang almarhum Onat Bahtiar sebagai ASN dan sosok wartawan yang rendah hati dan menjadi sosok pengayom.
"Almarhum telah memberikan kontribusi besar, terutama wartawan yang dekat dengan dirinya. Kami semua merasa kehilangan besar atas kepergiannya," ungkap Abdurakman.***