Wisatawan di Terasering Panyaweuyan Kecamatan Argapura, Majalengka. Dok. ist
MAJALENGKA,- Ketua DPRD Majalengka H Edy Anas Djunaedi mengemukakan, pariwisata sebagai salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Ini bisa menjadi salah satu instrumen menyongsong pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun di Majalengka itu sendiri.
Maka ada beberapa langkah yang dilakukan dalam menyelamatkan pariwisata Majalengka di tengah Pandemi Covid-19, setidaknya Melalui tiga fase. Pertama, tanggap darurat fokuskan pada kesehatan. Kedua fase pemulihan seperti pembukaan secara bertahap tempat wisata dan ketiga fase normalisasi. Berrupa persiapan awal dengan protokol kesehatan.
"Kita harus menjaga kesehatan masyarakat dan membangkitkan perekonomian, salah satunya dengan membangkitkan wisata," dia di kantornya, Majalengka, Selasa (2/11).
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka H Iding Solehudin menuturkan, di tengah keterbatasan dan efisiensi anggaran untuk pelaksanaan program, Dinas Parbud sudah melakukan beberapa penataan dan peningkatan amenitas skala sesuai rencana induk pembangunan kepariwisataan (RiParkab).
"Menurut data, kunjungan daya tarik wisata (DTW) yang paling tinggi di Majalengka yakni obyek wisata Terasering Panyaweuyan Kecamatan Argapura. Ini menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK)," ujarnya di kantornya, Selasa (2/11)
Dalam membangkitkan pariwisata, telah dibangun pelayanan pariwisata, dibangun pariwisata tipe 1, dibuat gerai, penyediaan shuttle-shutle. Termasuk bantuan hibah ke beberapa KSPK yang memiliki data kunjungan tinggi. Ini dilakukan agar bisa mempertahankan pelayanan sekaligus etalase produk ekraf yang ada di wilayahnya.
“Bentuknya bantuan outlet portable, di wisata Kanaga Hill, Ciboer, Sanhyang Dora, Marerang, CRT, Janawi,” tuturnya.
Dinas Parbud juga terus menggencarkan prokes Covid-19 dan program CHSE di lingkungan pariwisata menjadi sesuatu yang sangat vital dalam membangkitkan pariwisata di Majalengka. Di samping itu, melakukan penguatan kerjasama, baik dengan lembaga maupun investasi mikro untuk meningkatkan wahana sabagai daya tarik wisatawan.
"Kita juga melakukan penguatan konten melalui visual story telling, bersama komunitas terkait untuk menarik daya tarik wisata maupun atraksi. Sehingga wisata Majalengka dapat dinikmati secara digital,"paparnya.
Kemudian, lanjut dia, pengembangan produk wisata yang selaras dengan adaptasi kebiasaaan baru. Misalnya, sport tourism, link of study, kreatifity, dan konservate edukasi. Ini sebagai langkah membuka pasar baru yang lebih berkualitas dan beradaptasi dengan kebiasan baru.
"Kita juga dalam hal pemasaran melindungi dengan agen dan biro perjalanan wisata domestik, untuk memasarkan produk maupun industri wisata di Majalengka. Promosi sendiri penyelenggaranya melalui acara kolaborasi dan tematik, sehingga terbangun berbagai kepentingan bagi calon dan wisatawan,"paparnya.
(Adhim)