Muhamad Jaenudin Saat melakukan penyemprotan desinfektan
MAJALENGKA,-Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM) merupakan kewajiban akademik setiap mahasiswa sebagai implementasi dari pengabdian terhadap masyarakat dan merupakan salahsatu poin Tridarma Perguruan Tinggi.
Tujuannya, supaya mahasiswa dapat mengabdi dan belajar dari masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya, serta menapaki fungsi mahasiswa sebagai agen of change dan control sosial masyarakat, terlebih semakin peliknya kondisi sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masyarakat umum sehingga adanya pergeseran nilai budaya dan moral.
Kekinian, tugas mahasiswa di masyarakat semakin berat seiring dengan program pemerintah yang kian beragam seperti adanya BUMD (Badan Usaha Milik Desa) dan promosi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di pedesaan sehingga perlu adanya inovasi dan manuver peran mahasiswa.
Ditambah lagi kondisi eksisting Pandemi COVID-19 menghambat mobilitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi selain kesehatan. Dan tentunya semakin menambah tugas mahasiswa peserta KNM.
Pada pelaksanaannya, terpantau salahsatu kelompok KNM Universitas Majalengka di Desa Cikeusal Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang dilaksanakan beberapa waktu lalu memberikan gambaran betapa pentingnya keberadaan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat.
Saat ditemui, Muhamad Jaenudin salah seorang peserta KNM di Desa tersebut menceritakan, dia beserta 14 mahasiswa lain dari berbagai program studi sudah melihat kompleksitas permasalahan yang ada di tempatnya melaksanakan KNM.
"Hari pertama, kita berkeliling melihat dan mempelajari demografis Desa, kita sudah langsung melihat kejanggalan untuk kemudian mencoba mencari jalan keluarnya," ungkap Jaenudin Rabu (25/8/2021).
Dia merincikan, dari analisa dan inventarisir kelompoknya, setiap permasalahan mengerucut pada permasalahan penanggulangan COVID-19 (protokol kesehatan), kebersihan serta sosial kemasyarakatan.
"Kita mulai susun program kerja pada hari berikutnya, dan langsung melakukan uji coba program yang kita buat," ujar Jaenudin yang memiliki banyak nama sapaan tersebut.
Diantaranya dia menjelaskan, sosialisasi terkait protokol kesehatan atau Prokes menjadi langkah awal. Sebab hal yang paling urgen untuk kondisi saat itu bahkan sampai hari ini.
"Kita mulai sosialisasi tentang virus corona dan bahayanya, pemakaian masker, mulai dari jenis masker dan tata cara pemakaiannya, cara mencuci tangan yang baik dan benar, pentingnya menjaga jarak hingga pembagian masker, antiseptik serta sarana penunjang lainnya," jelasnya.
Program lain dia melanjutkan, untuk menangani masalah sampah, kelompoknya membuat tim sosialisasi bahaya sampah dan cara memperlakukan sampah. Serta proses pembelajaran yang aman bagi peserta didik di tengah Pandemi. Tentunya kata dia, setiap prosesnya dilakukan menggunakan metode dan pendekatan sesuai agar nasyarakat dapat menerima dan mau mencoba menerapkan. (oki kurniawan)